Kamis, 16 Oktober 2014

Untung Tak Punya Email

     Seorang pemuda melamar pekerjaan sebagai cleaning service di sebuah perusahaan. Perawakannya yang sangat kecil membuatnya mirip dengan anak SMP, walaupun usianya sudah dua puluh tahun. bukan sekedar penampilannya, pemuda itu juga hanya lulusan SMP. sehingga ia melamar pekerjaan sebagai cleaning service.
    Hari itu merupakan hari yang teramat berat baginya. Langkah pertama ia harus melalui tes wawancara, kemudian tes penggunaan alat-alat kebersihan modern yang sama sekali tak ia mengerti, belum lagi tatapan para pengawas yang terlihat seperti sangat meremehkan dirinya.
      Akhirnya, tes hari itupun berakhir. Seorang pegawai profesional menemuinya, lalu berkata, "Oke, cukup untuk hari ini. Tolong isi formulir ini, Jangan lupa mengisi email, karena kami akan mengumumkan hasil tes ini lewat email"
      "Pak, maaf saya tidak punya email," jawab pemuda itu
     "Ya sudah, maaf juga, berarti anda belum layak bekerja di perusahaan teknologi informasi ini," kata pegawai profesional itu dengan tampang ketus.
    Dengan perasaan kecewa, pemuda itu langsung pulang kerumahnya. Sampai di rumah, ia didatangi oleh tetangganya yang bercerita bahwa ia mempunyai pohon mangga yang berbuah lebat, dan meminta tolong kepada lelaki itu guna menjualkan buah mangga ke pasar.
      "Nanti, hasilnya  60% buat kamu, 40% buat aku. Tidak banyak kok. Paling sekitar sepuluh kilo"
       pemuda itu menyetujuinya dan segera membawa mangga-mangga itu ke pasar. Setelah semuanya tejual, pemuda itu menemui tetangganya, lantas mengambil 60% bagiannya. Lelaki itu malah dat ide, ia menemui tetangga lain yang masih punya pohon mangga, lantas ia membeli mangga tersebut dan menjualnya lagi ke pasar. Ia pun sangat senang ketika melihat uang  ditangannya berlipat ganda.
      Akhirnya, ia mulai rutin menjual buah. Tak puas hanya dengan mangga, pemuda itu mulai mencari alternatif lain. Rambutan dan buah-buahan lain juga masuk dalam daftar dagangannya. Lambat laun, ia memiliki gerobak untuk membawa buah-buahan itu. Kemudian, ia bisa membeli mobil bak dalam tahun berikutnya. Lama-lama, bisnis buahnya tumbuh besar. Sampai akhirnya, ia menjadi seorang distributor buah yang kaya.
        Suatu hari, seorang sales website menemuinya dan menawarkan berbagai keuntungan membuat website. Di akhir perbincangannya, sales itu bertanya dengan sopan, "Kalau boleh tau, apa email Bapak?"
        "Saya tidak punya email," jawab pemuda itu
       "Wah, seharusnya pedagang besar seperti Bapak sudah punya email. Apakah Bapak tahu manfaat email?" tanya sales itu lagi dengan sopan.
       Pemuda itu menjawab, "Setahu saya, jika saya punya email, mungkin saat ini saya hanya menjadi seorang cleaning service di kantor Anda."

Sabtu, 27 September 2014

Aku. Kamu. Jarak.

Sudah selama ini kita bersama dan ada jarak diantaranya
Kamu tidak perlu tahu bagaimana khawatirnya aku
Malam-malam yang aku lalui dengan begitu banyak prasangka hati
Apakah kau tak ingin tau bagaimana hati ini lelah sendiri,
menebak nebak sedang apa kamu disana,
menimbang nimbang apakah kamu benar benar memikirkan aku, tanpa
ada dia disela selanya.
Aku tidak ingin bertemu, yaa..
Aku tidak ingin bertemu denganmu, karena
dengan aku bertemu denganmu hanya membuat aku makin rindu
Andai saja jarak ini bisa ku habiskan
Mungkin dengan,
mengayuh, berenang ataupun berlari
tapi, sayangnya jarak ini bukan seperti itu
Jarak sering memperparah malam malamku
Aku tidak sanggup lagi dengan apa yang terjadi diantara kita
sebuah jarak semu
Aku dan kamu duduk berdua tapi kita sendiri sendiri
Banyak orang yang bilang jarak bukan apa apa bagi cinta
tapi tidak bagiku.
Ini jarak tentang cinta,
Jarak antara cinta atau tidak sama sekali.